Tahukah kalian bahwa kulit adalah organ terbesar pada tubuh? Kulit berfungsi sebagai pelindung dari cedera pathogen ataupun benturan sehingga mencegah terjadinya cedera organ pada saat terjadi benturan. Kulit juga mengatur suhu dan mengendalikan kehilangan air.
Kulit
Menjadi salah satu organ penting bagi kelangsungan hidup manusia, kulit terdiri dari beberapa lapisan termasuk permukaan yang kita sebut epidermis, dan lapisan yang lebih dalam termasuk dermis dan hipodermis. Dengan kulit sebagai organ terbesar, kulit juga merupakan rumah bagi banyak kondisi yang berbeda mulai dari yang sangat umum hingga yang sangat kompleks, dengan beberapa kondisi umum yang sering terjadi pada kulit artikel ini akan membahas tentang kondisi “ Hiperpigmentasi” pada kulit.
Masih banyak yang perlu diketahui tentang kulit khususnya tentang Hiperpigmentasi, apa penyebabnya, dan bagaimana cara mengobatinya. Mari kita lihat lebih dalam tentang kondisi kulit “Hiperpigmentasi” ini, dimana merupakan suatu permasalahan kulit yang sering terjadi pada populasi manusia.

Apa itu Hiperpigmentasi
Hiperpigmentasi terjadi ketika tubuh memproduksi melanin secara berlebihan. Melanin adalah pigmen yang mempengaruhi warna kulit tubuh. Bintik hitam pada kulit ini umumnya bisa muncul di bagian tubuh tertentu, namun bisa juga muncul di seluruh tubuh.
sejumlah efek samping termasuk warna kulit tidak merata, bintik hitam dan kulit bernoda. Hiperpigmentasi umumnya tidak berbahaya dan merupakan salah satu kondisi kulit yang paling tidak mengkhawatirkan, namun hal itu tidak bisa dipandang sebelah mata karena banyak yang merasa sangat terganggu dengan munculnya Hiperpigmentasi karena mengganggu penampilan seseorang.
Kulit yang mengalami Hiperpigmentasi parah dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan diri, kecemasan, dan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan depresi. Kabar baiknya adalah, sebagian besar jenis Hiperpigmentasi bersifat sementara atau dapat diobati dan diperbaiki seiring dengan berjalannya waktu. Untuk mengetahui tindakan apa yang harus kita lakukan mari kita mulai dengan pemahaman yang lebih dalam tentang kondisi Hiperpigmentasi dan penyebabnya.
Jenis Hiperpigmentasi
Hiperpigmentasi merupakan kondisi kulit yang ditandai dengan penggelapan warna pada kulit. Penggelapan ini dapat terjadi secara spontan di seluruh kulit atau hanya disebagian kulit dan menjadi lebih terlihat selama perubahan lingkungan atau pasca kulit berjerawat atau terpapar sinar matahari dalam waktu yang lama. Umumnya, kulit yang Hiperpigmentasi akan mengalami bintik bintik atau bercak coklat dan dapat mempengaruhi kulit orang orang dari segala ras, usia dan jenis kulit.
Hiperpigmentasi adalah istilah luas yang mencakup sebagian besar jenis umum perubahan warna kulit yang menggelap. Namun, ada empat jenis yang menjadi mayoritas masalah Hiperpigmentasi.

1. Sun Spot
Apa itu sun spot ? sun spot merupakan salah satu jenis Hiperpigmentasi yang paling umum dan juga dikenal sebagai bintik penuaan (age spot). Bintik-bintik coklat tua ini muncul sebagai Hiperpigmentasi pada wajah, punggung tangan, belakang leher, dan dada. Jenis Hiperpigmentasi ini adalah akibat paparan sinar matahari secara langsung selama bertahun-tahun. Namun, sun spot dapat dengan mudah muncul pada orang dengan kulit yang lebih terang atau akibat paparan sinar matahari yang konsisten dan tidak terlindungi. Jenis Hiperpigmentasi ini sangat dipengaruhi oleh gaya hidup seseorang dan menjadikannya salah satu jenis Hiperpigmentasi yang paling mudah dicegah dengan perlindungan yang tepat.

2. Melasma
Jenis Hiperpigmentasi yang tidak berkaitan dengan gaya hidup adalah Melasma. Jenis Hiperpigmentasi ini berhubungan dengan hormon dan terjadi selama periode perubahan hormon yang ekstrim. Wanita sangat terpengaruh oleh jenis Hiperpigmentasi ini karena sering terjadi selama kehamilan atau saat mengonsumsi obat pengatur hormon seperti alat kontrasepsi. Tidak seperti bentuk Hiperpigmentasi lain yang terjadi di berbagai tempat di tubuh, melasma cukup terkonsentrasi di wajah. Melasma muncul sebagai Hiperpigmentasi di pipi, sekitar mulut, dan di dahi.
3. Hiperpigmentasi Pasca-Peradangan (Post Inflammatory Hyperpigmentation)
Jenis Hiperpigmentasi lain yang kurang terpengaruh oleh gaya hidup adalah PIH. Jenis Hiperpigmentasi ini biasanya terjadi setelah kulit mengalami beberapa jenis kelainan kulit lainnya. Kondisi kulit yang umum seperti dermatitis dan jerawat dapat menghasilkan efek yang menyebabkan Hiperpigmentasi. Noda jerawat biasanya akan meninggalkan bekas gelap setelah sembuh, sementara eksim biasanya akan meninggalkan bercak putih atau merah pada kulit. Dari semua bentuk hiperpigmentasi, mereka yang memiliki warna kulit gelap adalah jenis kulit yang paling terpengaruh oleh Hiperpigmentasi Pasca-Peradangan.
4. Hiperpigmentasi akibat efek samping obat dan bahan kimia
Ini adalah jenis Hiperpigmentasi yang terjadi sebagai efek samping dari obat-obatan dan bahan kimia tertentu. Obat-obatan ini termasuk obat antimalaria, obat jantung (amiodaron), atau kemoterapi seperti bleomycin dan busulfan. Bahan kimia yang menyebabkan Hiperpigmentasi adalah perak, emas, dan merkuri.
Bintik-bintik yang muncul biasanya berwarna kecoklatan, keabu-abuan, kebiruan, atau abu-abu kebiruan. Secara umum, bintik-bintik dapat menyebar, tetapi bentuk dan pola bintik-bintik tergantung pada obat yang anda minum. Bintik-bintik ini biasanya muncul di wajah (terutama bibir), tangan, kaki, atau alat kelamin..
Jenis Hiperpigmentasi kulit di atas tidak berbahaya. Namun, harus berhati-hati jika bentuk noda yang membesar atau meluas dengan cepat tidak beraturan, jika noda terasa sakit, atau jika ada gatal, nyeri, atau Hiperpigmentasi yang rentan berdarah. Hiperpigmentasi dengan ciri-ciri tersebut dapat mengindikasikan kanker kulit.
Cara Menghilangkan Hiperpigmentasi
Terlepas dari jenis Hiperpigmentasi apa yang Anda hadapi dan mengapa, kebanyakan orang benar-benar ingin tahu adalah, bagaimana cara menghilangkannya. Tentu saja, cara terbaik untuk menghilangkan Hiperpigmentasi adalah dengan menggunakan tindakan pencegahan untuk menghindarinya sejak awal. Pastikan Anda menerapkan praktik gaya hidup sehat untuk membantu mencegah Hiperpigmentasi. Mengambil langkah-langkah untuk melindungi kulit Anda dari paparan sinar matahari adalah salah satu cara termudah untuk mencegah Hiperpigmentasi seperti sun spot. Selalu pastikan untuk memakai tabir surya (sunscreen) spektrum luas jika Anda akan bepergian ke luar di bawah sinar matahari dan mencoba menutupi kulit Anda sebaik/sebanyak mungkin.
Sangat dianjurkan untuk makan makanan seimbang yang penuh dengan makanan yang dapat menyehatkan kulit yang kaya akan asam amino, antioksidan, vitamin, dan mineral. Pola makan yang buruk dapat memiliki efek langsung pada kulit Anda dan bahkan dapat mendorong terjadinya Hiperpigmentasi bersama dengan kondisi kulit umum lainnya. Sayuran berdaun hijau, beri, ikan, dan lemak sehat adalah makanan yang sangat bagus untuk memulai diet pencegah Hiperpigmentasi.
Setelah Anda mengatur pola diet makanan anda, maka anda ingin segera melakukan perawatan. Cara paling efektif untuk menghilangkan Hiperpigmentasi adalah dengan mulai menggunakan krim/serum pencerah Hiperpigmentasi dan produk pencerah kulit lainnya sesegera mungkin.Selain produk yang berfungsi mencerahkan kulit, ada baiknya Anda juga menambahkan beberapa produk yang merangsang proses regenerasi kulit sehingga diharapakan deposit melanin pada kulit dapat di hilangkan .
Perawatan chemical peeling & Laser Hiperpigmentasi
Jika serum dan krim pencerah masih belum cukup untuk memulihkan kulit Anda, ada sejumlah prosedur kosmetik yang dapat memberikan anda opsi untuk menghilangkan Hiperpigmentasi. Beberapa prosedur kulit yang paling umum digunakan untuk mengobati Hiperpigmentasi chemical peeling atau mikrodermabrasi. Ada juga berbagai jenis terapi laser yang dapat digunakan untuk mengobati Hiperpigmentasi pada derajat tertentu. Perawatan intensif semacam ini, yang dilakukan oleh seorang profesional, dapat membantu mengatasi warna kulit yang tidak merata dan mempercepat proses penyembuhan. Meskipun demikian, masih diperlukan beberapa sesi untuk melihat perbaikan pada kulit sehingga kesabaran pasien adalah kuncinya.